
Konsep Umum Media Pembelajaran 2
Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
al-Wasa’il al-Ta’limiyah Semester IV PBA 2014
Oleh
Dewi Shobichatur Rohmah ( DO2212005 )
Dosen Pengampu:
Umi Hanifah, M.Pd.I
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang membutuhkan kemampuan guru dalam mengelola kelas. Terutama kemampuan guru dalam memanfaatkan media yang bisa menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat menarik minat dan mengaktifkan siswa untuk mengikuti pelajaran, baik secara mandiri ataupun kelompok.
Pembelajaran bahasa Arab yang memanfaatkan media menjadi lebih menarik dan dapat mempermudah proses pembelajaran. Media yang dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi siswa, membangkitkan rasa senang dan gembira, membangkitkan semangat, dan menghidupkan pelajaran itu memungkinkan adanya interaksi dan partisipasi aktif dari siswa untuk belajar bahasa Arab secara efektif, dengan media pembelajaran Guru dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, nyaman, dan menyenangkan sehingga dapat menarik siswa untuk mengikuti pelajaran baik secara mandiri ataupun kelompok.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan tentang jenis dan karakteristik media pembelajaran!
2. Jelaskan tentang jenis-jenis media pembelajaran bahasa Arab aspek berbahasa Arab dan keterampilan bahasa!
3. Jelaskan tentang kelebihan dan kelemahan jenis-jenis media pembelajaran bahasa Arab!
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini dibuat dengan harapan agar mahasiswa dapat:
1. Mengetahui dan memahami jenis dan karakteristik media pembelajaran.
2. Mengetahui jenis-jenis media pembelajaran bahasa Arab aspek berbahasa Arab dan keterampilan bahasa serta mengetahui kelebihan dan kekurangannnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN
Jenis-jenis media pembelajaran jika ditinjau dari segi penggunaan media dikaitkan dengan indera yang digunakan manusia untuk memperoleh pengetahuan , maka media diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu: media pandang (visual/bashariyah), media dengar (audio/sam’iyah),dan media pandang dengar (sam’iyah-bashariyah/audiovisual).
a. Media Pandang (visual/bashariyah )
Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respons siswa sehingga media itu sering disebut media interaktif. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks. Akan tetapi, yang terpenting adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan pelajar perorangan dengan menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan medianya yang efektif guna menjamin terjadinya pembelajaran.
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.
Media pandang (visual) dibagi menjadi dua yaitu media pandang non proyeksi dan media pandang berproyeksi.
1. Media Pandang (Visual) Non-Proyeksi
Diantara media pandang non-proyeksi antara lain sebagai berikut:
Papan tulis
merupakan media yang paling tradisional, yang paling murah dan paling fleksibel, disamping untuk menulis, papan tulis dapat dipakai untuk membuat gambar, skema, diagram dan sebagainya. Selain itu juga dapat dimanfaatkan untuk menggantungkan peta pada saat yang diperukan.
Gambar/Foto
Diantara media pendidikan, gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Oleh karena itu, pepatah Cina yang mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banayak daripada seribu kata.
Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat belajar menggambar, setiap guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk sketsa. Sketsa, selain dapat menarik perhatian murid, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tak perlu dipersoalkan sebab media ini dibuat langsung oleh guru.
Diagram
Sebagai suatu gambar sedrehana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. Diagram menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada di situ. Diagram pada umumnya berisi petunjuk-petunjuk. Diagram menyederhanakan hal yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.
Bagan/Chart
Seperti halnya media grafis yang lain, bagan atau chart termasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi.
Grafik (Graphs)
Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Untuk melengkapinya sering kali simbol-simbol verbal di gunakan pula di situ.
Papan Flanel/Flannel Board
Papan flanel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dipakai berkali-kali. Selain gambar, di kelas-kelas permulaan sekolah dasar atau taman kanak-kanak, papan flanel ini dipakai pula untuk menempelkan huruf dan angka-angka.
Papan Buletin (Bulletin Board)
Berbeda dengan papan flanel, papan buletin ini tidak dilapisi kain flanel tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain menerangkan sesuatu, papan buletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu.
Flash chart
Media ini berupa kartu-kartu berukuran 15x20 cm sebanyak 30 sampai 40 buah. Bahan-bahan kartu ini terbuat dari kertas manila. Setiap kartu diisi dengan gambar berbentuk stick figur, yakni gambar yang berupa garis-garis sederhana, tetapi sudah menggambarkan pesan yang jelas. Gambar ini tidak disertai dengan tulisan apapun. Media ini cocok untuk melatih keterampilan berbicara secara spontan dengan menggunakan pola-pola kalimat tertentu.
2. Media Pandang (Visual) berproyeksi
Media pandang berproyeksi merupakan media yang bersifat elektronik yang diproyeksikan yang terdiri hardware dan software. Penggunaan media ini memerlukan aliran listrik untuk dapat menggerakkan pemakaiannya. Adapun yang termasuk media ini antara lain:
a. Overhead Proyector (OHP)
OHP ini telah ditemukan sejak tahun 1930-an yaitu sejak adanya penemuan lensa fresnal yang digunakan dalam OHP. Negara Eropa yang mula-mula menggunakan OHP ini adalah Skandinavia. Dalam perang dunia kedua penggunaan OHP sangat dirasakan sekali menfaatnya oleh angkatan bersenjata Amerika Serikat meningkatkan penggunaan OHP dalam penyampaian informasi pendidikan diiringi dengan kebutuhan teknis atau teknik penggunannya.
b. Slide
Slide dan filmstrip merupakan media yang diproyeksikan, dapat dilihat dengan mudah oleh para siswa di kelas. Slide adalah sebuah gambar transparan yang diproyeksikan oleh cahaya (schining light) melalui proyektor. Bisasanya ukuran slide 2 x 2 atau 3 x 4 cm. Bahan yang digunakan untuk slide dapat berupa; a) ecthed glass, dapat ditulis dengan tinta, tidak menyebar, dan dapat dibuat gambar pinggir yang bagus, dan dapat juga ditulis denagn pensil biasa, b) coated glass, di sini dapat dibuat gambar secara terperinci, bila digunakan tinta yang sesuai untuk itu, c) sensitised glass, biasa digunakan untuk slide, fotografi yang tidak dicetak.
Slide ini hanya mempertunjukkan satu gambar saja, teknisnya juga satu persatu. Ada juga slide yang berupa sound slide atau rupa rungu. Sound slide berupa hasil perpaduan antara gambar diam denang suara (sound).
c. Film Strip
Filmstrip disebut juga film slide, stripfilm, dan still film yang arti dan fungsinya sama. Oemar Hamalik (1980 : 90) menjelaskan sebagai berikut :n “Filmstrip is aroll in 35 mm positive, film which has sprocket holes in both margins and contains a squence of ficture”. Filmstrip itu biasanya berisi 50 sampai 75buah gambar.
Ukuran filmstrip ada 2 jenis yaitu : a) single frame, dan b) double frame. Kedua-duanya menggunakan film yang berukuran 35 mm. Berikut ini akan diperlukan contoh bentuk proyektor filmstrip.
b. Media Audio
Media audio berkaitan dengan indera pendengar, di mana pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media yang dapat dikelompokkan dalam media audio ini antara lain; 1) Radio, 2) Alat perekam pita magnetik, dan 3) Laboratorium bahasa.
1) Radio
Berkat kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, orang dapat menciptakan radio. Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio juga dapat dijadikan sebagai media pendidikan dan pengajaran yang cukup efektif. Oemar Hamalik (1985:125) mengemukakan “Radio is a power full education tool; teacher can use it effectively at all educational levels and in nearly all phase of education”.
2) Alat perekam pita magnetik
Kaset tape recorder adalah alat perekam yang menggunakan pita dalam kaset. Pita tersebut digulung-gulung pada kumparan yang berada pada kotak yang disebut kaset. Pita yang digunakan untuk cassete recorder itu adalah pita magnetik, berupa pita plastik yang tipis dan elastis. Satu sisi permukaannya berkilat, sedangkan permukaan lainnya kusam yang mengandung lapisan oksida besi yang magnetik. Kalau pita itu berjalan dan permukaannya yang kusam menyentuh puting perekam suara maka media magnetik mengatur partikel-partikel oksida besi yang terdapat pada permukaan pita tersebut sesuai dengan pola suara yang direkam.
c. Media audio visual
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian.
Naskah yang menjadi bahan narasi disaring dari isi pelajaran yang kemudian disintesis ke dalam apa yang ingin ditunjukkan dan dikatakan. Narasi ini merupakan penuntun bagi tim produksi untuk memikirkan bagaimana video menggambarkan atau visualisasi materi pelajaran. Pada awal pelajaran media harus mempertunjukkan sesuatu yang dapat menarik perhatian semua siswa. Hal ini diikuti dengan jalinan logis keseluruhan program yang dapat membangun rasa berkelanjutan sambung-menyambung dan kemudian menuntun kepada kesimpulan atau rangkuman. Kontiunitas program dapat dikembangkan melalui penggunaan cerita atau permasalahan yang memerlukan pemecahan.
Media audio visual dapat berupa; film bersuara atau gambar hidup dan televisi. Berikut ini akan dibahas jenis-jenis media tersebut.
1) Film bersuara
Film sebagai media audio visual adalah film yang bersuara. Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio visual yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio visual saja atau media visual diam plus suara.
Film yang dimaksudkan di sini adalah film sebagai alat audio visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui film, antara lain tentang : proses yang terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu industri, kejadian-kejadian dalam alam, tatacara kehidupan di negara asing, berbagi industri dan pertambangan, mengajarkan sesuatu keterampilan, sejarah kehidupan orang-orang besar dan sebagainya.
2) Televisi (TV)
Oemar Hamalik (1985:134) mengemukakan: “Television is an electrinic motion picture with conjoinded or attendent sound; both picture and sound reach the eye and ear simultaneously from a remote broadcast point”. Definisi tersebut menjelaskan bahwa televisi sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik, yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Maka televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan. Televisi juga dapat memberikan kejadian-kejadian yang sebenarnya pada saat suatu peristiwa terjadi dengan disertai dengan komentar penyiarnya. Kedua aspek tersebut secara simultan dapat didengar dan dilihat oleh para pemirsa. Peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian tersebut langsung disiarkan dari stasiun pemancar TV tersebut.
B. JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Ada beberapa jenis media Pembelajaran Aspek berbahasa Arab
1. Media Pembelajaran Mufrodat.
Dalam mengajarkan kosakata pada siswa, adapun media yang bisa digunakan dalam membelajarkan kosakata:
a. Miniatur benda asli
Miniatur adalah bentuk kecil dari benda yang sebenarnya, seperti miniatur mobil, miniatur apartemen, miniatur buah-buahan, dan lain-lain. Dengan menghadirkan miniatur tersebut, guru dengan mudah tinggal mengucapkan, menunjuk, dan menjelaskan masing-masing kosakata yang hendak diajarkan.
b. Foto dan gambar
Foto dari sebuah benda aslinya yang dihasilkan dari camera, bisa digunakan untuk media pembelajaran kosakata begitu juga dengan gambar yang dibuat sendiri oleh guru, dan biasanya foto atau gambar tersebut dibuat dalam bentuk kartu (kartu mufradat). Ukuran yang digunakan adalah 16 cm x 20 cm, dan akan lebih menarik lagi apabila kartu tersebut diberi warna-warni.
2. Media Pembelajaran Qowaid (Tata Bahasa)
Dalam pembelajaran bahasa arab sekarang, komponen ini diajarkan secara wadifi, yaitu tata bahasa fungsional dalam sebuah kalimat yang terintegrasikan dalam empat maharoh yang diajarkan, sehingga secara otomatis siswa akan dapat menggunakan pola-pola yang telah dicontohkan, baik dalam istima’, kalam, qiro’ah, dan kitabah. Adapun media yang dapat digunakan dalam membelajarkan tatabahasa seperti:
a. Kotak Tatabahasa
Yaitu sebuah kotak yang berbentuk kubus, biasanya berukuran 20 cm x 25 cm, dan masing-masing dari sisi kubus tersebut terdapat kosakata baik berbentuk kata kerja, kata benda, huruf atau yang lainnya.
b. Papan Saku
Papan saku merupakan papan yang terbuat dari kayu seperti papan biasa, hanya saja papan saku ditambah dengan tempat seperti saku, dimana fungsinya untuk meletakkan kartu yang telah disiapkan oleh guru.
c. Papan Tali
Papan tali merupakan papan yang terbuat dari kayu seperti papan biasa, hanya saja papan tali ditambah dengan tali yang memanjang dari kanan ke kiri sebagai gantinya saku, dimana fungsinya untuk menggantungkan kartu yang telah disiapkan oleh guru. Dan biasanya kartu yang digunakan adalah kartu kosakata (bithoqoh wamdhiyah).
Media Pembelajaran Keterampilan Bahasa
Kemampuan berbahasa secara konvensional meliputi empat jenis kemampuan, diantaranya:
a) Kemampuan menyimak (istima’), untuk memahami bahasa yng digunakan secara lisan
b) Kemampuan berbicara (kalam), untuk mengungkapkan diri secara lisan
c) Kemampuan membaca (qiro’ah), untuk memahami bahasa yang diungkapkan secara tertulis
d) Kemampuan menulis (kitabah), untuk mengungkapkan diri secara tertulis.
3. Media pembelajaran istima’ (mendengar)
Compact disk merupakan media yang sangat penting dalam pembelajaran keterampilan menyimak, karena benda ini dapat diisi dengan beberapa bentuk software sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh guru. Sebagai contoh materi pembelajaran menyimak yang dapat dimasukkan kedalam media ini seperti, film, drama, pidato, iklan, lagu-lagu atau bentuk siaran lain.
Selain CD, Casset Recorder merupakan media yang sudah lama digunakan dalam pembelajaran keterampilan menyimak, akan tetapi media ini hanya terbatas untuk materi-materi tertentu tidak se fleksibel compact disk. Kekurangan media ini tidak dapat menampilkan dalam bentuk gambar.
Peragaan juga merupakan media yang dapat membantu siswa dalam memahami teks yang didengar siswa, disamping itu dapat pula memberikan penguatan terhadap makna yang terkandung dalam teks tersebut. Peragaan yang dimaksud adalah : gerakan badan, isyarat, mimik wajah atau bentuk yang lainnya
C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Ada beberapa keterbatasan pada media OHP diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Media ini memerlukan perangkat keras (hard ware) yang khusus untuk memproyeksikan pesan yang ada pada transparan. Alat itu adalah OHP (Overhead Projection)
2. Memerlukan persiapan yang matang dan terencana, terutama dipergunakan teknik-teknik penyajian yang kompleks.
3. Dalam penggunaannya diperlakukan ketrampilan khusus.
4. Menuntut penataan ruang yang baik.
5. Menuntut perhatian untuk menghilangkan distorsi proyeksi.
6. Menuntut cara kerja yang sistematis dan terarah.
7. Membutuhkan ketrampilan menuliskan pesan yang baik pada transparan sehingga mudah dicerna oleh siswa (penerima pesan).
Walaupun ada keterbatasan, media ini juga mempunyai kelebihan yang mungkin tidak dimiliki oleh jenis media lain, yaitu:
1. Praktis, karna dapat dipfergunakan untuk semua ukuran kelas atau ruang.
2. Memberi kemungkinan tatap muka dan mengamati respons dari penerima pesan (siswa).
3. Memberi kemungkinan pada penerima pesan (siswa) untuk mencatat.
4. Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan.
5. Memungkinkan penyajian dengan berbagai alternatif kombinasi warna.
6. Dapat dipergunakan kembali secara berulang-ulang.
7. Dapat disusun kembali berdasarkan urutan-urutan sekuens belajar.
8. Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar yang dikehendaki karena pacing control sepenuhnya di tangan komunikator (dosen, guru, penyaji bahan, dan lain-lain).
9. Tidak diperlukan operator pembantu khusus.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa semua metode tidak ada yang sempurna kecuali berdasarkan situasi dan kondisi kapan suatu metode harus digunakan. Bahwa metode mampunyai keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Media merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran.
Media dua dimensi dan tiga dimensi masing-masing berbeda dan mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri. Media pembelajaran yang diuraikan diatas mampu diaplikasikan dalam pengajaran bahasa Arab. Hal ini akan lebih mempermudah bagi guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Seperti yang kita ketahui media pembelajaran itu banyak macamnya. Untuk proses belajar mengajar yang baik kita harus menggunakan media pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu guru harus dapat memilih media yang sesuai dengan bahan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pres.
Hamid, M. Abdul. 2008. Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan, Metode, Strategi, Materi, dan Media. Malang: UIN Malang Press.
Rosyidi, Abdul Wahab. 2009. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN Malang Pres.
Sadiman, Arief S. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sadiman, Arif S. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali
Soeparno. 1987. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: PT. Intan Pariwara.

Label:
Makalah
Posting Komentar