Konsep Umum Media Pembelajaran 2‎ Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah al-Wasa’il al-Ta’limiyah Semester IV PBA 2014‎ Oleh ‎ ‎Dewi Shobichatur Rohmah ‎ ( DO2212005 )‎ ‎ Dosen Pengampu:‎ Umi Hanifah, M.Pd.I PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA ‎2013‎ BAB I PENDAHULUAN A.‎ Latar Belakang Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang membutuhkan ‎kemampuan guru dalam mengelola kelas. Terutama kemampuan guru ‎dalam memanfaatkan media yang bisa menciptakan suasana yang nyaman ‎dan menyenangkan sehingga dapat menarik minat dan mengaktifkan ‎siswa untuk mengikuti pelajaran, baik secara mandiri ataupun kelompok.‎ Pembelajaran bahasa Arab yang memanfaatkan media menjadi lebih ‎menarik dan dapat mempermudah proses pembelajaran. Media yang ‎dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi ‎siswa, membangkitkan rasa senang dan gembira, membangkitkan ‎semangat, dan menghidupkan pelajaran itu memungkinkan adanya ‎interaksi dan partisipasi aktif dari siswa untuk belajar bahasa Arab secara ‎efektif, dengan media pembelajaran Guru dapat menciptakan suasana ‎belajar yang kondusif, nyaman, dan menyenangkan sehingga dapat ‎menarik siswa untuk mengikuti pelajaran baik secara mandiri ataupun ‎kelompok.‎ B.‎ Rumusan Masalah ‎1.‎ Jelaskan tentang jenis dan karakteristik media pembelajaran!‎ ‎2.‎ Jelaskan tentang jenis-jenis media pembelajaran bahasa Arab aspek ‎berbahasa Arab dan keterampilan bahasa!‎ ‎3.‎ Jelaskan tentang kelebihan dan kelemahan jenis-jenis media ‎pembelajaran bahasa Arab!‎ C.‎ Tujuan Pembahasan Adapun tujuan penyusunan makalah ini dibuat dengan harapan agar ‎mahasiswa dapat:‎ ‎1.‎ Mengetahui dan memahami jenis dan karakteristik media ‎pembelajaran.‎ ‎2.‎ Mengetahui jenis-jenis media pembelajaran bahasa Arab aspek ‎berbahasa Arab dan keterampilan bahasa serta mengetahui ‎kelebihan dan kekurangannnya.‎ BAB II PEMBAHASAN A.‎ JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN Jenis-jenis media pembelajaran jika ditinjau dari segi penggunaan ‎media dikaitkan dengan indera yang digunakan manusia untuk ‎memperoleh pengetahuan , maka media diklasifikasikan menjadi tiga ‎macam yaitu: media pandang (visual/bashariyah), media dengar ‎‎(audio/sam’iyah),dan media pandang dengar (sam’iyah-‎bashariyah/audiovisual).‎ a.‎ Media Pandang (visual/bashariyah )‎ ‎ Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media ‎mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima ‎yaitu siswa. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respons siswa ‎sehingga media itu sering disebut media interaktif. Pesan dan ‎informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana ‎dan bisa pula pesan yang amat kompleks. Akan tetapi, yang terpenting ‎adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan ‎kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses ‎belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan ‎lingkungan pembelajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan ‎memenuhi kebutuhan pelajar perorangan dengan menyiapkan kegiatan ‎pembelajaran dengan medianya yang efektif guna menjamin terjadinya ‎pembelajaran.‎ ‎ Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peran ‎yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat ‎memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan ‎organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan ‎minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi ‎pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ‎ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi ‎dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses ‎informasi.‎ Media pandang (visual) dibagi menjadi dua yaitu media pandang ‎non proyeksi dan media pandang berproyeksi.‎ ‎1.‎ Media Pandang (Visual) Non-Proyeksi ‎ Diantara media pandang non-proyeksi antara lain sebagai berikut:‎  Papan tulis ‎ merupakan media yang paling tradisional, yang paling murah dan ‎paling fleksibel, disamping untuk menulis, papan tulis dapat ‎dipakai untuk membuat gambar, skema, diagram dan sebagainya. ‎Selain itu juga dapat dimanfaatkan untuk menggantungkan peta ‎pada saat yang diperukan.‎  Gambar/Foto‎ Diantara media pendidikan, gambar/foto adalah media ‎yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang ‎umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. ‎Oleh karena itu, pepatah Cina yang mengatakan bahwa sebuah ‎gambar berbicara lebih banayak daripada seribu kata.‎  Sketsa Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar ‎yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena ‎setiap orang yang normal dapat belajar menggambar, setiap ‎guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide-idenya ke ‎dalam bentuk sketsa. Sketsa, selain dapat menarik perhatian ‎murid, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas ‎penyampaian pesan, harganya pun tak perlu dipersoalkan ‎sebab media ini dibuat langsung oleh guru.‎  Diagram Sebagai suatu gambar sedrehana yang menggunakan ‎garis-garis dan simbol-simbol, diagram atau skema ‎menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. ‎Diagram menunjukkan hubungan yang ada antar ‎komponennya atau sifat-sifat proses yang ada di situ. Diagram ‎pada umumnya berisi petunjuk-petunjuk. Diagram ‎menyederhanakan hal yang kompleks sehingga dapat ‎memperjelas penyajian pesan. ‎  Bagan/Chart Seperti halnya media grafis yang lain, bagan atau chart ‎termasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah ‎menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya ‎disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga ‎mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu ‎presentasi.‎  Grafik (Graphs)‎ Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar ‎sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. ‎Untuk melengkapinya sering kali simbol-simbol verbal di ‎gunakan pula di situ.‎  Papan Flanel/Flannel Board Papan flanel adalah media grafis yang efektif sekali untuk ‎menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. ‎Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. ‎Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan ‎dicopot dengan mudah sehingga dipakai berkali-kali. Selain ‎gambar, di kelas-kelas permulaan sekolah dasar atau taman ‎kanak-kanak, papan flanel ini dipakai pula untuk ‎menempelkan huruf dan angka-angka.‎  Papan Buletin (Bulletin Board)‎ Berbeda dengan papan flanel, papan buletin ini tidak ‎dilapisi kain flanel tetapi langsung ditempel gambar-gambar ‎atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain menerangkan sesuatu, ‎papan buletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian ‎dalam waktu tertentu.‎  Flash chart Media ini berupa kartu-kartu berukuran 15x20 cm ‎sebanyak 30 sampai 40 buah. Bahan-bahan kartu ini terbuat ‎dari kertas manila. Setiap kartu diisi dengan gambar berbentuk ‎stick figur, yakni gambar yang berupa garis-garis sederhana, ‎tetapi sudah menggambarkan pesan yang jelas. Gambar ini ‎tidak disertai dengan tulisan apapun. Media ini cocok untuk ‎melatih keterampilan berbicara secara spontan dengan ‎menggunakan pola-pola kalimat tertentu.‎ ‎2.‎ Media Pandang (Visual) berproyeksi Media pandang berproyeksi merupakan media yang ‎bersifat elektronik yang diproyeksikan yang terdiri ‎hardware dan software. Penggunaan media ini ‎memerlukan aliran listrik untuk dapat menggerakkan ‎pemakaiannya.‎ ‎ Adapun yang termasuk media ini antara ‎lain:‎ a.‎ Overhead Proyector (OHP)‎ OHP ini telah ditemukan sejak tahun 1930-an ‎yaitu sejak adanya penemuan lensa fresnal yang ‎digunakan dalam OHP. Negara Eropa yang mula-mula ‎menggunakan OHP ini adalah Skandinavia. Dalam ‎perang dunia kedua penggunaan OHP sangat ‎dirasakan sekali menfaatnya oleh angkatan bersenjata ‎Amerika Serikat meningkatkan penggunaan OHP ‎dalam penyampaian informasi pendidikan diiringi ‎dengan kebutuhan teknis atau teknik penggunannya.‎ b.‎ Slide Slide dan filmstrip merupakan media yang ‎diproyeksikan, dapat dilihat dengan mudah oleh para ‎siswa di kelas. Slide adalah sebuah gambar transparan ‎yang diproyeksikan oleh cahaya (schining light) ‎melalui proyektor. Bisasanya ukuran slide 2 x 2 atau 3 ‎x 4 cm. Bahan yang digunakan untuk slide dapat ‎berupa; a) ecthed glass, dapat ditulis dengan tinta, ‎tidak menyebar, dan dapat dibuat gambar pinggir yang ‎bagus, dan dapat juga ditulis denagn pensil biasa, b) ‎coated glass, di sini dapat dibuat gambar secara ‎terperinci, bila digunakan tinta yang sesuai untuk itu, ‎c) sensitised glass, biasa digunakan untuk slide, ‎fotografi yang tidak dicetak.‎ Slide ini hanya mempertunjukkan satu gambar ‎saja, teknisnya juga satu persatu. Ada juga slide yang ‎berupa sound slide atau rupa rungu. Sound slide ‎berupa hasil perpaduan antara gambar diam denang ‎suara (sound).‎ c.‎ Film Strip Filmstrip disebut juga film slide, stripfilm, dan still ‎film yang arti dan fungsinya sama. Oemar Hamalik ‎‎(1980 : 90) menjelaskan sebagai berikut :n “Filmstrip is ‎aroll in 35 mm positive, film which has sprocket holes ‎in both margins and contains a squence of ficture”. ‎Filmstrip itu biasanya berisi 50 sampai 75buah gambar.‎ Ukuran filmstrip ada 2 jenis yaitu : a) single frame, ‎dan b) double frame. Kedua-duanya menggunakan ‎film yang berukuran 35 mm. Berikut ini akan ‎diperlukan contoh bentuk proyektor filmstrip.‎ b.‎ Media Audio Media audio berkaitan dengan indera pendengar, di mana ‎pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang ‎auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa lisan) ‎maupun non verbal.‎ ‎ Ada beberapa jenis media yang dapat ‎dikelompokkan dalam media audio ini antara lain; 1) Radio, 2) ‎Alat perekam pita magnetik, dan 3) Laboratorium bahasa.‎ ‎1)‎ Radio Berkat kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan ‎teknologi, orang dapat menciptakan radio. Radio merupakan ‎perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk ‎mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat ‎mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting ‎dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio ‎juga dapat dijadikan sebagai media pendidikan dan ‎pengajaran yang cukup efektif. Oemar Hamalik (1985:125) ‎mengemukakan “Radio is a power full education tool; teacher ‎can use it effectively at all educational levels and in nearly all ‎phase of education”. ‎ ‎2)‎ Alat perekam pita magnetik Kaset tape recorder adalah alat perekam yang ‎menggunakan pita dalam kaset. Pita tersebut digulung-gulung ‎pada kumparan yang berada pada kotak yang disebut kaset. ‎Pita yang digunakan untuk cassete recorder itu adalah pita ‎magnetik, berupa pita plastik yang tipis dan elastis. Satu sisi ‎permukaannya berkilat, sedangkan permukaan lainnya kusam ‎yang mengandung lapisan oksida besi yang magnetik. Kalau ‎pita itu berjalan dan permukaannya yang kusam menyentuh ‎puting perekam suara maka media magnetik mengatur ‎partikel-partikel oksida besi yang terdapat pada permukaan ‎pita tersebut sesuai dengan pola suara yang direkam.‎ c.‎ Media audio visual ‎ Media visual yang menggabungkan penggunaan suara ‎memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. ‎Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media ‎audio visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang ‎memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan ‎penelitian. ‎ Naskah yang menjadi bahan narasi disaring dari isi ‎pelajaran yang kemudian disintesis ke dalam apa yang ingin ‎ditunjukkan dan dikatakan. Narasi ini merupakan penuntun ‎bagi tim produksi untuk memikirkan bagaimana video ‎menggambarkan atau visualisasi materi pelajaran. Pada awal ‎pelajaran media harus mempertunjukkan sesuatu yang dapat ‎menarik perhatian semua siswa. Hal ini diikuti dengan jalinan ‎logis keseluruhan program yang dapat membangun rasa ‎berkelanjutan sambung-menyambung dan kemudian ‎menuntun kepada kesimpulan atau rangkuman. Kontiunitas ‎program dapat dikembangkan melalui penggunaan cerita atau ‎permasalahan yang memerlukan pemecahan.‎ ‎ Media audio visual dapat berupa; film bersuara atau ‎gambar hidup dan televisi. Berikut ini akan dibahas jenis-jenis ‎media tersebut.‎ ‎1)‎ Film bersuara Film sebagai media audio visual adalah film yang ‎bersuara. Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara ‎bukan alat audio visual yang lengkap, karena suara dan rupa ‎berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk ‎media audio visual saja atau media visual diam plus suara.‎ Film yang dimaksudkan di sini adalah film sebagai alat ‎audio visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan. ‎Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui film, antara lain ‎tentang : proses yang terjadi dalam tubuh kita atau yang ‎terjadi dalam suatu industri, kejadian-kejadian dalam alam, ‎tatacara kehidupan di negara asing, berbagi industri dan ‎pertambangan, mengajarkan sesuatu keterampilan, sejarah ‎kehidupan orang-orang besar dan sebagainya.‎ ‎2)‎ Televisi (TV)‎ Oemar Hamalik (1985:134) mengemukakan: “Television is ‎an electrinic motion picture with conjoinded or attendent ‎sound; both picture and sound reach the eye and ear ‎simultaneously from a remote broadcast point”. Definisi ‎tersebut menjelaskan bahwa televisi sesungguhnya adalah ‎perlengkapan elektronik, yang pada dasarnya sama dengan ‎gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Maka televisi ‎sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan ‎dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga ‎sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara ‎bersamaan. Televisi juga dapat memberikan kejadian-kejadian ‎yang sebenarnya pada saat suatu peristiwa terjadi dengan ‎disertai dengan komentar penyiarnya. Kedua aspek tersebut ‎secara simultan dapat didengar dan dilihat oleh para pemirsa. ‎Peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian tersebut langsung ‎disiarkan dari stasiun pemancar TV tersebut.‎ B. JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Ada beberapa jenis media Pembelajaran Aspek berbahasa Arab ‎1.‎ Media Pembelajaran Mufrodat. ‎ Dalam mengajarkan kosakata pada siswa, adapun media ‎yang bisa digunakan dalam membelajarkan kosakata:‎ a.‎ Miniatur benda asli ‎ Miniatur adalah bentuk kecil dari benda yang sebenarnya, ‎seperti miniatur mobil, miniatur apartemen, miniatur buah-‎buahan, dan lain-lain. Dengan menghadirkan miniatur ‎tersebut, guru dengan mudah tinggal mengucapkan, ‎menunjuk, dan menjelaskan masing-masing kosakata yang ‎hendak diajarkan.‎ b.‎ Foto dan gambar Foto dari sebuah benda aslinya yang dihasilkan dari ‎camera, bisa digunakan untuk media pembelajaran kosakata ‎begitu juga dengan gambar yang dibuat sendiri oleh guru, dan ‎biasanya foto atau gambar tersebut dibuat dalam bentuk kartu ‎‎(kartu mufradat). Ukuran yang digunakan adalah 16 cm x 20 ‎cm, dan akan lebih menarik lagi apabila kartu tersebut diberi ‎warna-warni. ‎ ‎2.‎ Media Pembelajaran Qowaid (Tata Bahasa)‎ Dalam pembelajaran bahasa arab sekarang, komponen ini ‎diajarkan secara wadifi, yaitu tata bahasa fungsional dalam ‎sebuah kalimat yang terintegrasikan dalam empat maharoh yang ‎diajarkan, sehingga secara otomatis siswa akan dapat ‎menggunakan pola-pola yang telah dicontohkan, baik dalam ‎istima’, kalam, qiro’ah, dan kitabah. Adapun media yang dapat ‎digunakan dalam membelajarkan tatabahasa seperti:‎ a.‎ Kotak Tatabahasa Yaitu sebuah kotak yang berbentuk kubus, biasanya ‎berukuran 20 cm x 25 cm, dan masing-masing dari sisi kubus ‎tersebut terdapat kosakata baik berbentuk kata kerja, kata ‎benda, huruf atau yang lainnya.‎ b.‎ Papan Saku Papan saku merupakan papan yang terbuat dari kayu ‎seperti papan biasa, hanya saja papan saku ditambah dengan ‎tempat seperti saku, dimana fungsinya untuk meletakkan kartu ‎yang telah disiapkan oleh guru. ‎ c.‎ Papan Tali Papan tali merupakan papan yang terbuat dari kayu seperti ‎papan biasa, hanya saja papan tali ditambah dengan tali yang ‎memanjang dari kanan ke kiri sebagai gantinya saku, dimana ‎fungsinya untuk menggantungkan kartu yang telah disiapkan ‎oleh guru. Dan biasanya kartu yang digunakan adalah kartu ‎kosakata (bithoqoh wamdhiyah).‎ Media Pembelajaran Keterampilan Bahasa Kemampuan berbahasa secara konvensional meliputi empat ‎jenis kemampuan, diantaranya:‎ a) Kemampuan menyimak (istima’), untuk memahami bahasa yng ‎digunakan secara lisan b) Kemampuan berbicara (kalam), untuk mengungkapkan diri secara ‎lisan c) Kemampuan membaca (qiro’ah), untuk memahami bahasa yang ‎diungkapkan secara tertulis d) Kemampuan menulis (kitabah), untuk mengungkapkan diri secara ‎tertulis.‎ ‎3. Media pembelajaran istima’ (mendengar)‎ Compact disk merupakan media yang sangat penting dalam ‎pembelajaran keterampilan menyimak, karena benda ini dapat diisi ‎dengan beberapa bentuk software sesuai dengan apa yang ‎dikehendaki oleh guru. Sebagai contoh materi pembelajaran ‎menyimak yang dapat dimasukkan kedalam media ini seperti, film, ‎drama, pidato, iklan, lagu-lagu atau bentuk siaran lain. ‎ Selain CD, Casset Recorder merupakan media yang sudah ‎lama digunakan dalam pembelajaran keterampilan menyimak, akan ‎tetapi media ini hanya terbatas untuk materi-materi tertentu tidak se ‎fleksibel compact disk. Kekurangan media ini tidak dapat ‎menampilkan dalam bentuk gambar. ‎ Peragaan juga merupakan media yang dapat membantu siswa ‎dalam memahami teks yang didengar siswa, disamping itu dapat pula ‎memberikan penguatan terhadap makna yang terkandung dalam teks ‎tersebut. Peragaan yang dimaksud adalah : gerakan badan, isyarat, ‎mimik wajah atau bentuk yang lainnya C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA ‎PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Ada beberapa keterbatasan pada media OHP diantaranya adalah ‎sebagai berikut:‎ ‎1. Media ini memerlukan perangkat keras (hard ware) yang khusus ‎untuk memproyeksikan pesan yang ada pada transparan. Alat itu ‎adalah OHP (Overhead Projection)‎ ‎2. Memerlukan persiapan yang matang dan terencana, terutama ‎dipergunakan teknik-teknik penyajian yang kompleks.‎ ‎3. Dalam penggunaannya diperlakukan ketrampilan khusus.‎ ‎4. Menuntut penataan ruang yang baik.‎ ‎5. Menuntut perhatian untuk menghilangkan distorsi proyeksi.‎ ‎6. Menuntut cara kerja yang sistematis dan terarah.‎ ‎7. Membutuhkan ketrampilan menuliskan pesan yang baik pada ‎transparan sehingga mudah dicerna oleh siswa (penerima pesan). ‎ Walaupun ada keterbatasan, media ini juga mempunyai kelebihan ‎yang mungkin tidak dimiliki oleh jenis media lain, yaitu:‎ ‎1. Praktis, karna dapat dipfergunakan untuk semua ukuran kelas atau ‎ruang.‎ ‎2. Memberi kemungkinan tatap muka dan mengamati respons dari ‎penerima pesan (siswa).‎ ‎3. Memberi kemungkinan pada penerima pesan (siswa) untuk mencatat.‎ ‎4. Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak ‎membosankan. ‎ ‎5. Memungkinkan penyajian dengan berbagai alternatif kombinasi ‎warna.‎ ‎6. Dapat dipergunakan kembali secara berulang-ulang.‎ ‎7. Dapat disusun kembali berdasarkan urutan-urutan sekuens belajar.‎ ‎8. Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar yang dikehendaki ‎karena pacing control sepenuhnya di tangan komunikator (dosen, ‎guru, penyaji bahan, dan lain-lain).‎ ‎9. Tidak diperlukan operator pembantu khusus. ‎ BAB III PENUTUP A.‎ Kesimpulan Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan ‎bahwa semua metode tidak ada yang sempurna kecuali berdasarkan ‎situasi dan kondisi kapan suatu metode harus digunakan. Bahwa ‎metode mampunyai keunggulan dan kelemahannya masing-masing. ‎Media merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan ‎pembelajaran. Penggunaan media yang tepat dapat menunjang ‎keberhasilan dalam proses pembelajaran. ‎ Media dua dimensi dan tiga dimensi masing-masing berbeda ‎dan mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri. Media ‎pembelajaran yang diuraikan diatas mampu diaplikasikan dalam ‎pengajaran bahasa Arab. Hal ini akan lebih mempermudah bagi guru ‎dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Seperti yang kita ‎ketahui media pembelajaran itu banyak macamnya. Untuk proses ‎belajar mengajar yang baik kita harus menggunakan media ‎pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu guru harus dapat memilih ‎media yang sesuai dengan bahan pembelajaran sehingga tujuan ‎pembelajaran dapat dicapai dengan baik dan lancar. ‎ DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo ‎Persada, ‎ Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pres.‎ Hamid, M. Abdul. 2008. Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan, Metode, ‎Strategi, Materi, dan Media. Malang: UIN Malang Press.‎ Rosyidi, Abdul Wahab. 2009. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: ‎UIN Malang Pres.‎ Sadiman, Arief S. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo ‎Persada.‎ Sadiman, Arif S. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali‎ Soeparno. 1987. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: PT. Intan ‎Pariwara.‎
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kajian Universal - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger