KARAKTERISTIK INDIVIDU SISWA DAN KELOMPOK BELAJAR

Karakteristik Individu Siswa dan Kelompok Belajar Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah IDARAT AL-SHAF Oleh ‎Dewi Shobichatur Rohmah ‎ ( DO2212005 )‎ ‎ Dosen Pengampu:‎ SYAFI’I M.Ag PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA ‎2013‎ BAB I PENDAHULUAN A.‎ LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk yang berpikir atau homo sapiens, makhluk ‎yang berbentuk atau homo faber, makhluk yang dapat dididik atau ‎educandum. Berba-gai pandangan tersebut membuktikan bahwa manusia ‎adalah makhluk yang kom-pleks. Manusia sebagai pribadi yang utuh dalam ‎kaitannya dengan kepentingan pendidikan akan lebih ditekankan hakekat ‎manusia sebagai kesatuan sifat makhluk individu dan sosial, sebagai ‎kesatuan jasmani dan rohani dan sebagai makhluk Tuhan dengan ‎menempatkan hidupnya di dunia sebagai persiapan kehidupannya di ‎akhirat.‎ Manusia merupakan kesatuan Psikofisis dan Psikosomatis yang terus ‎mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Untuk memberi gambaran ‎bahwa makna pertumbuhan dibedakan dari makna Perkembangan, ‎sedangkan pertumbu-han digunakan untuk menyatakan perubahan-‎perubahan kuantitatif mengenai fisik atau biologis dan istilah ‎perkembangan digunakan untuk perubahan-perubahan kualitatif mengenai ‎aspek atau rohani dan aspek sosial.‎ Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan ‎‎(heredi-tas) dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. ‎Karakteristik yang berkaitan dengan perkembangan faktor bilogis ‎cenderung lebih bersifat tetap, se-dangkan faktor karakteristik yang ‎berkaitan dengan sosial Psikologis lebih kepada faktor lingkungan. Sehingga pada setiap individu mampu memahami Perbedaan Individual ‎antara satu dengan yang lain agar dapat memberikan stimulasi dan ‎mengarahkan pembentukan perilaku dari masing-masing individu dengan ‎mengetahui cirri khu-sus, agar dapat mengetahui Perkembangan dan ‎Karakteristik setiap individu den-gan tepat sebagai seorang guru.‎ Selain itu, sebagai guru harus juga memahami kondisi siswa dalam ‎kelompok belajarnya agar bisa menciptakan kondisi kelas yang kondusif.‎ B.‎ RUMUSAN MASALAH ‎1.‎ Apa pengertian karakteristik siswa?‎ ‎2.‎ Bagaimana keberagaman karakteristik siswa?‎ ‎3.‎ Bagaimana keberagaman karakteristik siswa menurut Maslow?‎ C.‎ TUJUAN PEMBAHASAN ‎1.‎ Memahami pengertian karakteristik siswa ‎2.‎ Memahami keberagaman karakteristik siswa ‎3.‎ keberagaman karakteristik siswa menurut Maslow BAB II PEMBAHASAN A.‎ PENGERTIAN KARAKTERISTIK SISWA Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan ‎yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan ‎sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya.‎ Setiap siswa mempunyai kemampuan dan pembawaan yang berbeda. ‎Siswa juga berasal dari lingkungan sosial yang tidak sama. Kemampuan, ‎pembawaan, dan lingkungan sosial siswa membentuknya menjadi sebuah ‎karakter tersendiri yang mempunyai pola perilaku tertentu. Pola perilaku ‎yang terbentuk tersebut menentukan aktivitas yang dilakukan siswa baik di ‎sekolah maupun di luar sekolah. Aktivitas-aktivitas diarahkan untuk ‎mencapai cita-cita siswa, tentunya dengan bimbingan guru.‎ Perbedaan individual di antara anak didik merupakan hal yang tidak ‎mungkin dihindari, karena hampir tidak ada kesamaan yang dimiliki oleh ‎manusia kecuali perbedaan itu sendiri. Sejauhmana individu berbeda akan ‎mewujudkan kualitas perbedaan mereka atau kombinasi-kombinasi dari ‎berbagai unsur perbedaan tersebut.‎ Pola perilaku yang dimiliki masing-masing siswa menyebabkannya ‎mempunyai karakteristik yang berbeda-beda antara satu dan yang lainnya. ‎Perbedaan-perbedaan yang ada merupakan hal yang sudah pasti, tidak ada ‎satupun siswa yang mempunyai kesamaan dengan lainnya. Apabila ada ‎satu aspek yang sama maka aspek yang lainnya pasti berbeda. Perbedaan ‎setiap individu merupakan salah satu faktor yang menjadi pendukung ‎untuk mewujudkan kualitas masing-masing individu. ‎ ‎”Siswa adalah subjek yang menerima pelajaran. Ada siswa pandai, ‎kurang pandai, dan tidak pandai. Setiap siswa mempunyai bakat ‎intelektual, emosional, sosial, dan lain-lain yang sifatnya khusus”‎ Karakteristik siswa antara lain ditemukan ada siswa yang pandai, ‎siswa kurang pandai, dan siswa yang tidak pandai. Siswa yang pandai ‎akan lebih mudah menerima materi pembelajaran dibandingkan dengan ‎siswa yang kurang pandai dan yang tidak pandai. Belum lagi perbedaan ‎dalam bakat, emosional, dan sosial. Siswa yang berbakat, emosi stabil, dan ‎lingkungan sosial yang baik akan lebih mudah mengikuti proses ‎pembelajaran bila dibandingkan dengan siswa yang tidak berbakat, emosi ‎tidak stabil, dan siswa yang berasal dari lingkungan sosial yang buruk. ‎Perbedaan karakteristik ini menuntut guru untuk bersikap arif ‎menyikapinya.‎ Perbedaan individual yang dimiliki anak didik antara lain meliputi ‎perbedaan dalam aspek biologis, psikologis, intelegensi, bakat, dan ‎perbedaan lainnya.‎ Begitu banyak ditemukan perbedaan dalam karakteristik siswa, antara ‎lain perbedaan dalam hal biologis, psikologis, intelegensi, dan bakat. ‎Keadaan fisik biologis satu siswa dengan yang lain berbeda sama sekali. ‎Ada siswa yang mempunyai fisik sehat dan lengkap, ada juga siswa yang ‎mempunyai fisik lengkap tetapi tidak sehat. Keadaan psikologis siswa juga ‎beragam, tidak semua siswa siap secara psikologis untuk mengikuti ‎kegiatan belajar mengajar di sekolah. Ada siswa yang datang ke sekolah ‎dengan penuh semangat dan senang gembira, ada siswa yang datang ke ‎sekolah dengan sedih dan susah, ada siswa yang malas, ada juga siswa ‎yang berangkat ke sekolah karena menghindari pekerjaan di rumah, dan ‎sebagainya. Intelegensi yang dimiliki siswa juga berbeda-beda, ada yang ‎mempunyai intelegensi tinggi, intelegensi sedang, dan ada yang ‎mempunyai intelegensi rendah. Perbedaan lain yang memerlukan perhatian ‎dari guru adalah bakat. Guru harus memahami bahwa tidak semua siswa ‎mempunyai bakat dalam semua mata pelajaran.‎ Karakteristik siswa meliputi fisiologis dan psikologis. Fisiologis ‎meliputi kondisi fisik, panca indera, dan sebagainya. Psikologis ‎menyangkut minat, tingkat kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan ‎kognitif, dan sebagainya.‎ Karakteristik siswa yang berikutnya adalah karakteristik fisiologis dan ‎karakteristik psikologis. Kedua karakteristik ini memerlukan perhatian ‎khusus dari guru. Siswa dengan kondisi fisiologis kurang sehat akan lebih ‎memerlukan perhatian dari guru dibandingkan dengan siswa yang ‎mempunyai kekurangan pada kondisi psikologis. Karakteristik psikologis ‎siswa juga berbeda-beda. Minat siswa terhadap suatu pelajaran berbeda-‎beda, apalagi penyajian materi pelajaran guru yang tidak menarik. Motivasi ‎tidak kalah penting untuk diperhatikan. Guru harus mampu memberikan ‎motivasi yang tepat kepada para siswanya. Motivasi yang tidak tepat ‎hanya akan membuat siswa semakin tidak bersemangat untuk belajar, ‎karena tidak semua siswa mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar.‎ Karakteristik siswa yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa ‎antara lain: latar belakang pengetahuan dan taraf pengetahuan, gaya ‎belajar, usia kronologi, tingkat kematangan, spektrum dan ruang lingkup ‎minat, lingkungan sosial ekonomi, hambatan-hambatan lingkungan dan ‎kebudayaan, intelegensia, keselarasan dan attitude, prestasi belajar, ‎motivasi dan lain-lain.‎ B.‎ KEBERAGAMAN KARAKTERISTIK SISWA Keberagaman karakteristik yang dimiliki siswa menjadi faktor ‎pendukung dan sekaligus menjadi penghambat dalam kegiatan belajar ‎mengajar. ‎ ‎1.‎ Karakteristik Biologis Aspek biologis yang terkait langsung dengan penerimaan pelajaran di ‎kelas adalah kesehatan mata dan telinga. Anak didik yang memiliki ‎masalah tertentu dalam penglihatan dan pendengarannya akan ‎mengalami masalah tersendiri dalam menerima pelajaran. Dalam hal ini, ‎bila kondisi faktor-faktor lain adalah sama, maka anak yang sehat ‎fisiknya secara menyeluruh akan lebih berpeluang untuk mencapai ‎prestasi yang maksimal.‎ Kesehatan fisik anak didik perlu mendapat perhatian serius dari guru. ‎Tidak semua siswa mengikuti pembelajaran dengan kondisi fisik yang ‎baik. Kondisi fisik kurang sehat akan mengganggu siswa belajar. ‎ ‎2.‎ Karakteristik Psikologis Perbedaan psikologis pada siswa mencakup perbedaan dalam minat, ‎motivasi, dan kepribadian.‎ Perbedaan siswa dalam hal minat, motivasi, dan kepribadian akan ‎selalu ditemui pada sekelompok siswa. Tidak semua siswa mengikuti ‎pelajaran dengan minat yang tinggi terhadap mata pelajaran. Ada siswa ‎yang dengan setengah hati mengikuti pelajaran. Demikian pula dengan ‎perbedaan motivasi, ada siswa yang memiliki motivasi tinggi sehingga ‎sangat aktif mengikuti pelajaran, sedangkan yang lainnya mungkin ‎setengah termotivasi atau bahkan tidak termotivasi untuk belajar. ‎Kepribadian siswa juga berbeda, ada siswa yang terbuka sehingga ‎mudah bergaul dan mempunyai banyak teman, tetapi adapula siswa ‎yang tertutup sehingga sulit bergaul dan terkesan tidak mempunyai ‎teman karena sering menyendiri.‎ ‎3.‎ Karakteristik Intelegensi Intelegensi adalah kemampuan potensial umum untuk belajar dan ‎bertahan hidup, yang dicirikan dengan kemampuan untuk belajar, ‎kemampuan untuk berpikir abstrak, dan kemampuan memecahkan ‎masalah.‎ Setiap anak memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda. ‎Perbedaan tersebut menambah keunikan dalam suatu kelas ‎pembelajaran. Ada siswa yang dengan cepat mampu menyerap materi ‎pembelajaran dan ada siswa yang lamban menyerapnya. Ada siswa yang ‎mampu dengan cepat menyelesaikan soal ujian atau tugas, dan ada ‎siswa membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan satu tugas saja.‎ ‎4.‎ Karakteristik Bakat Bingham mendefinisikan bakat:‎ As a condition or set of charateristics regarded as symptomatic of an ‎individual’s ability to acquire with training some (usually specified) ‎knowledge, skill, or set of responses such as the ability to speak a ‎language, to produce mucic, ...etc.‎ ‎(sebagai sebuah kondisi atau rangkaian karakteristik yang dianggap ‎sebagai gejala kemampuan seorang individu untuk memperoleh melalui ‎latihan sebagian pengetahuan, keterampilan, atau serangkaian respon ‎seperti kemampuan berbahasa, kemampuan musik, ... dan sebagainya).‎ ‎ Siswa yang belajar sesuai dengan bakatnya akan lebih mudah ‎menerima dan menguasai materi pembelajaran jika dibandingkan dengan ‎siswa yang tidak berbakat dalam mata pelajaran tertentu. Walaupun ‎siswa yang tidak berbakat juga sangat dimungkinkan untuk menerima ‎materi pembelajaran dengan lebih baik. ‎ ‎5.‎ Karakteristik Lainnya Perbedaan individual lain yang banyak diteliti oleh para ahli adalah ‎perbedaan jenis kelamin, perbedaan etnis, dan perbedaan kondisi sosial ‎ekonomi.‎ Siswa laki-laki dan siswa perempuan berbeda karakteristiknya. Secara ‎umum, siswa perempuan akan lebih rajin daripada siswa laki-laki. ‎Kondisi sosial ekonomi orang tua siswa sangat beragam, secara garis ‎besar dapat dikelompokkan menjadi kelompok sosial ekonomi bawah, ‎kelompok sosial ekonomi sedang, dan kelompok sosial ekonomi atas. ‎Mayoritas siswa berasal dari kelompok sosial ekonomi sedang.‎ Ada tiga kelompok karakteristik siswa yang perlu diperhatikan, yaitu:‎ a.‎ Karakteristik yang berkaitan dengan fisiologis. Karakteristik ini ‎meliputi: jenis kelamin, kondisi fisik, usia kronologis, panca indera, ‎tingkat kematangan, dan sebagainya.‎ b.‎ Karakteristik yang berkaitan dengan psikologis. Karakteristik ini ‎meliputi: bakat, minat, motivasi, intelegensi, gaya belajar, emosi, ‎dan sebagainya.‎ c.‎ Karakteristik yang berkaitan dengan lingkungan. Karakteristik ini ‎meliputi etnis, kondisi sosial ekonomi, kebudayaan, dan ‎sebagainya.‎ C.‎ KEBERAGAMAN KARAKTERISTIK MENURUT MASLOW Maslow membuat tingkatan kebutuhan manusia menjadi lima ‎karakteristik sebagai berikut:‎ ‎1.‎ Kebutuhan fisiologis, ‎ Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan manusia yang paling ‎mendasar untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu ‎kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tinggal, seks, tidur, ‎istirahat, dan udara. Seseorang yang mengalami kekurangan ‎makanan, harga diri, dan cinta, pertama-tama akan mencari ‎makanan terlebih dahulu. Bagi orang yang berada dalam keadaan ‎lapar berat dan membahayakan, tak ada minat lain kecuali ‎makanan. Tidak diragukan lagi bahwa kebutuhan fisiologis ini ‎adalah kebutuhan yang paling kuat dan mendesak.‎ ‎2.‎ Kebutuhan akan rasa aman, ‎ Setelah kebutuhan dasariah terpuaskan, muncullah apa yang ‎digambarkan Maslow sebagai kebutuhan akan rasa aman atau ‎keselamatan. Kebutuhan ini menampilkan diri dalam kategori ‎kebutuhan akan kemantapan, perlindungan, kebebasan dari rasa ‎takut, cemas dan kekalutan, kebutuhan akan struktur, ketertiban, ‎hukum, batas-batas, dan sebagainya.‎ ‎3.‎ Kebutuhan sosial, ‎ Setelah terpuaskan kebutuhan akan rasa aman, maka ‎kebutuhan sosial yang mencakup kebutuhan akan rasa memiliki-‎dimiliki, saling percaya, cinta, dan kasih sayang akan menjadi ‎motivator penting bagi perilaku. Pada tingkat kebutuhan ini,belum ‎pernah sebelumnya, orang akan sangat merasakan tiadanya seorang ‎sahabat, kekasih, isteri, suami, atau anak-anak. Ia haus akan relasi ‎yang penuh arti dan penuh kasih dengan orang lain pada umumnya. ‎Ia membutuhkan terutama tempat (peranan) di tengah kelompok ‎atau lingkungannya, dan akan berusaha keras untuk mencapai dan ‎mempertahankannya.‎ ‎4.‎ Kebutuhan akan penghargaan, ‎ Maslow membedakan kebutuhan ini menjadi kebutuhan ‎akan penghargaan secara internal dan eksternal. Yang pertama ‎‎(internal) mencakup kebutuhan akan harga diri, kepercayaan diri, ‎kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi,ketidaktergantungan, ‎dan kebebasan (kemerdekaan). Yang kedua (eksternal) menyangkut ‎penghargaan dari orang lain, prestise, pengakuan, penerimaan, ‎ketenaran, martabat, perhatian, kedudukan, apresiasi atau nama ‎baik.‎ ‎5.‎ Kebutuhan akan aktualisasi diri. ‎ Menurut Maslow, setiap orang harus berkembang sepenuh ‎kemampuannya. Kebutuhan manusia untuk tumbuh berkembang, ‎dan menggunakan kemampuannya disebut oleh Maslow sebagai ‎aktualisasi diri. Maslow juga menyebut aktualisasi diri sebagai ‎hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuan sendiri, ‎menjadi apa menurut kemampuan yang dimiliki. Kebutuhan akan ‎aktualisasi diri ini biasanya muncul setelah kebutuhan akan cinta ‎dan akan penghargaan terpuaskan secara memadai.‎ ‎6.‎ Kepribadian sehat menurut Maslow.‎ ‎ Maslow berpendapat bahwa seseorang akan memiliki ‎kepribadian yang sehat, apabila dia telah mampu untuk ‎mengaktualisasikan dirinya secara penuh (self actualizing person). ‎Dia mengemukakan teori motivasi bagi self actualizinga-needs ‎person, dengan nama metamotivation, meta-needs B-motivation, ‎atau being values (kebutuhan untuk berkembang). Sementara ‎motivasi bagi orang yang tidak mampu mengaktualisasikan dirinya ‎dinamai D-motivation atau deficiency.‎ BAB III PENUTUP A.‎ KESIMPULAN Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan ‎kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan ‎lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih ‎cita-citanya Keberagaman karakteristik siswa meliputi :‎ a)‎ Karakteristik Biologis b)‎ Karakteristik Psikologis c)‎ Karakteristik Intelegensi d)‎ Karakteristik Bakat e)‎ Karakteristik Lainnya Karakteristik menurut maslow a)‎ Kebutuhan fisiologis,‎ b)‎ Kebutuhan akan rasa aman,‎ c)‎ Kebutuhan sosial,‎ d)‎ Kebutuhan akan penghargaan,‎ e)‎ Kebutuhan akan aktualisasi diri. ‎ f)‎ Kepribadian sehat menurut Maslow.‎ B.‎ SARAN Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki ‎oleh penulis, maka untuk mendapat pemahaman yang lebih mendasar lagi, ‎disarankan kepada pembaca untuk membaca literatur-literatur yang telah ‎dilampirkan pada daftar rujukan Dengan demikian pula diharapkan adanya saran dan kritik yang ‎bersifat membangun dari pembaca, agar makalah ini dapat memberikan ‎pengetahuan tentang karakteristik siswa dan kelompok belajar DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi ‎Aksara.‎ Khodijah, Nyayu. 2011. Psikologi Pendidikan. Palembang: Grafika Telindo Press.‎ Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.‎ Sardiman AM. 2001. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. ‎RajaGrafindo Persada.‎
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kajian Universal - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger