Tahun baru,nama baru,sistem baru serta masalah baru


        Ada satu hal yang bener-bener mengganjal di sistem pendidikan kampus ku yang bru aja ganti nama, yah setelah melewati proses panjang dan berbelit -katanya mereka- sampailah pada puncak perjuangan resolusi di tahun 2013.sebuah universitas yang dulunya hanya di pandang sebelah mata oleh masyarakat luas,yang dulunya hanyalah tempat pelabuhan bagi para alumni-alumni lembaga sekolah yang gagal melalui persaingan sehat –melihat hakikatnya sich seperti itu gugh tau lagi di sisi dalamnya-hanya untuk tujuan lolos menjadi sang pemenang yang berhak duduk di bangku yang isinya hanya untuk 1 orang –istilah lainnya one person one chair-yah mungkin doktrin inilah yang ingin di lenyapkan oleh para petinggi kampus serta timnya.sebuah dobrakan yang entah apa memang akan berimbas baik atau semakin memperburuk sistem pendidikan di kampus tercinta ku.
Di siang pertama pada tahun ini satu hal yang benar-benar mengejutkan ku,sebuah pernyataan dari seseorang yang dari segi dhahirnya cukup berpendidikan telah mengungkap satu pertanyaan besar dalam diriku yang sudah 3 minggu lamanya melanda,suatu perntanyaan tentang sistem baru yang mana lagi yang harus mengorbankan mahasiswa merogok gocek demi tugas-tugas yang saya rasa itu bagi mereka –para dosen -hanya sebuah formalitas pendidikan.bagaimana tidak sebuah sisitem yang terstruktur dan tertata dengan rapi menjadi sesuatu yang amburadul,tidak ada titik kekonsistenan para siswa harus menerima suatu kenyataan tentang sistem pendidikan yang melaksanakan ujian tulis 6 materi berbeda yang harus selesai dalam waktu 1 hari pada waktu jam aktif kerja.pada akhirnya kutemukan jawaban nya,sebuah jawaban yang sebenarnya cukup menyesakkan dada,aku juga tak tau salahkah para pendidik itu ataukah sistem pendidikan kenegaraan yang mana dana hanya untuk 1 lembar penggandaan soal pun sudah tiada sebagai akibat dari penghapusan dana anggaran ujian.
Akhhh,sistem or personal dari pelaksana lembaga yang salah? Quw juga tidak tahu yang jelas atas nama pengguna layanan lembaga kami sangat tertekan kami sangat tidak nyaman,kami ingin menuntut hak kami setelah kewajiban-kewajiban kami terpenuhi,jika sudah seperti ini akan di kemanakan lagi masa depan bangsa, jika para calon pendidik sudah menjadi korban dari sistem pendidikan yang semakin tak jelas arahnya?

Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kajian Universal - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger